Home / Uncategorized

Selasa, 21 Januari 2025 - 10:32 WIB

Harga Minyak WTI Berpotensi Turun Usai Pelantikan Presiden Trump

Admin

Setelah Presiden AS Donald Trump dilantik untuk masa jabatan keduanya, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun pada hari Senin (20/1). Trump menyatakan keinginan untuk mengumumkan keadaan darurat energi nasional, yang mencakup pengisian cadangan energi strategis AS dan ekspor energi ke seluruh dunia. Terlepas dari janji Trump untuk meningkatkan sektor energi, ketidakpastian ini membuat pasar minyak menjadi lebih negatif.

Menurut analisis dari Andy Nugraha, Analisi Dupoin Indonesia, kombinasi indikator candlestick dan Moving Average menunjukkan adanya pembentukan tren bearish yang semakin kuat pada harga WTI. Proyeksi harga untuk hari ini, memperkirakan kemungkinan penurunan harga WTI hingga mencapai $72.8 per barel. Namun, jika harga gagal mencapai level tersebut dan terjadi rebound, ada potensi harga naik kembali menuju $79.3 sebagai target terdekat.

Seiring dengan perkembangan tersebut, harga minyak mentah berjangka WTI mengalami penurunan sebesar $1,30, atau 1,7%, menjadi $76,58 per barel pada hari Selasa (21/1). Kontrak WTI untuk pengiriman Maret juga turun 91 sen, atau 1,2%, menjadi $76,48. Sementara itu, dengan adanya libur nasional di AS, tidak ada penyelesaian untuk kontrak WTI pada hari tersebut.

Baca Juga :  Prediksi Harga HBAR: Akankah Tren Bullish Berlanjut?

Selain faktor domestik, kebijakan luar negeri AS juga berpotensi mempengaruhi pasar minyak. Trump yang berjanji untuk meningkatkan produksi energi domestik dengan mempercepat izin proyek minyak dan gas, terutama di Alaska, dapat berdampak pada pasokan global. Kebijakan ini berpotensi memperketat pasar energi dalam jangka panjang, meskipun beberapa kebijakan tersebut mungkin memerlukan waktu untuk diimplementasikan.

Dalam situasi global, ketegangan yang lebih rendah di Timur Tengah juga berkontribusi pada penurunan harga minyak. Perdagangan sandera antara Hamas dan Israel menandai terjadinya gencatan senjata pertama setelah 15 bulan perang, yang berpotensi meredakan ketegangan dan meningkatkan kestabilan pasar energi.

Baca Juga :  VRITIMES dan AktualNews.net Jalin Kerja Sama untuk Perluas Jangkauan Informasi Digital

Di sisi lain, kebijakan baru Trump, yang termasuk pengakhiran moratorium ekspor LNG, bisa memberi dampak jangka panjang terhadap suplai energi global. Sanksi-sanksi baru yang mungkin diterapkan terhadap Rusia juga dapat memangkas pasokan global sekitar 1 juta barel per hari, namun proyeksi harga jangka pendek dapat dipengaruhi oleh langkah-langkah kebijakan yang lebih luas dari pemerintah AS.

Secara keseluruhan, pasar minyak saat ini tampak menghadapi banyak faktor yang saling bertentangan. Jika Trump berhasil mewujudkan kebijakan energinya secara cepat, itu bisa memberi dampak signifikan pada harga minyak dalam jangka panjang, meskipun potensi penurunan harga dalam jangka pendek tetap ada.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Makin Dekat dengan Pecinta Kuliner Jakarta, Jiguang Fried Chicken Resmi Hadir di Kelapa Gading Mall 3! Food Temptation

Uncategorized

Bersama Forkopimda, Kapolres Sinjai Sambut Kedatangan Danrem 141 Toddopuli Saat Kunker di Sinjai.*

Uncategorized

Слоты 1xbet 2024: какие лучшие вдобавок как побеждать в игорный дом 1хбет на игровых автоматах

Uncategorized

А как выиграть в онлайновый игорный дом деньги эффективные тактике в видах рулетки, блэкджека али игровых автоматов

Nasional

Hadiri Pendistribusian Logistik Pemilu,Karendal Ops : Kami Kawal Ketat dan Pastikan Aman

Uncategorized

Panduan Memilih Tas Laptop Bodypack yang Tepat untuk Mahasiswa

Uncategorized

Monash University, Indonesia Luncurkan Australia Exchange Program, Jadikan Pendidikan Tinggi Internasional Lebih Terjangkau Dengan Biaya Lokal

Uncategorized

Rayakan Imlek dengan Banyak Keuntungan dan Keseruan di Fortune’s Favor Grand Galaxy Park Bekasi
Verified by MonsterInsights