Home / Uncategorized

Rabu, 8 Januari 2025 - 09:58 WIB

Harga Minyak Mentah Naik, Pasokan Terbatas dan Permintaan Tiongkok Mendukung Tren Positif

Admin

Harga minyak mentah terus menunjukkan penguatan, dengan West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup di level $74,25 per barel pada perdagangan Selasa (7/1), naik 69 sen atau 0,94%. Penguatan ini dipicu oleh kekhawatiran pasokan yang terbatas akibat sanksi Barat terhadap Rusia dan Iran, serta optimisme atas peningkatan permintaan dari Tiongkok.

Andy Nugraha, analis Dupoin Indonesia, menjelaskan bahwa tren Bullish masih mendominasi pergerakan WTI berdasarkan analisis teknikal menggunakan kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average. 

“Potensi kenaikan harga minyak hari ini dapat mencapai level $75,8, selama momentum bullish tetap terjaga. Namun, jika harga berbalik arah (reversal), target koreksi terdekat berada di $72,7,” ujar Andy.

Kekhawatiran akan terbatasnya pasokan dari Iran semakin meningkat setelah Shandong Port Group di Tiongkok melarang kapal-kapal minyak yang dikenai sanksi AS untuk berlabuh di jaringan pelabuhannya. Kebijakan ini dapat membatasi impor minyak dari terminal-terminal utama seperti Qingdao, Rizhao, dan Yantai, yang merupakan pintu masuk utama minyak mentah ke Tiongkok.

Baca Juga :  Mengintip Dinamika Industri Digital Marketing, Mahasiswa Universitas Darussalam Kunjungi Maxy Academy untuk Pengalaman Langsung di Industri

Tidak hanya itu, langkah Arab Saudi yang menaikkan harga minyak mentah ke Asia untuk bulan Februari, setelah tiga bulan berturut-turut menurunkan harga, menjadi indikator kuat bahwa pasar minyak Timur Tengah semakin ketat. Cuaca dingin yang melanda AS dan Eropa juga meningkatkan permintaan untuk minyak pemanas, memberikan dukungan tambahan terhadap harga minyak global.

Meskipun tren penguatan harga terlihat jelas, ada beberapa faktor yang menahan potensi kenaikan lebih lanjut. Data inflasi zona euro yang lebih tinggi, terutama di Jerman, memunculkan kekhawatiran bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) mungkin tidak dapat memangkas suku bunga secepat yang diharapkan. Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif pada sentimen pasar minyak.

Baca Juga :  5 Hal yang Membuat PEPE Coin Diprediksi Bakal Jadi Primadona di 2025

Selain itu, indikator teknikal menunjukkan bahwa minyak berada di wilayah jenuh beli (overbought), yang dapat memicu aksi ambil untung oleh pelaku pasar. Menurut Harry Tchilinguirian, kepala penelitian di Onyx Capital Group, aksi jual ini berpotensi membatasi kenaikan harga minyak lebih jauh.

Dalam jangka pendek, prospek harga minyak tetap positif dengan peluang kenaikan menuju $75,8 jika momentum bullish terus berlanjut. Kedepan, data ekonomi seperti laporan penggajian nonpertanian (Non-Farm Payroll/NFP) AS pada Jumat mendatang menjadi fokus utama pasar. Data ini akan memberikan petunjuk lebih lanjut terkait prospek pertumbuhan ekonomi global dan permintaan minyak.

Dengan fundamental pasar fisik yang ketat dan permintaan yang melampaui pasokan, harga minyak mentah WTI diperkirakan akan tetap berada dalam tren positif dalam beberapa waktu ke depan. 

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Должностной сайт игорный дом 1xBet: регистрация, букмекерская контора, маневренная вариант доступна

Uncategorized

Mengenal EV Charger: Kenali Teknologi yang Mengubah Cara Kita Berkendara!

Uncategorized

Apa yang Dimaksud dengan Gender, Kesetaraan dan Ketidakadilan Gender?

Uncategorized

Mobile Clairvoyant Readings Members On the web Today

Uncategorized

En iyi İnternet kumarhanesi ABD’de 2024’te sahip olunacak gerçek paralı İnternet siteleri

Uncategorized

Tantangan dan Solusi dalam Menggunakan Employer of Record di Indonesia

Uncategorized

Entrepreneurs Embrace In-House Fitness

Uncategorized

Bitcoin Sentuh Rekor Baru Usai Donald Trump Menang Pemilu Presiden AS
Verified by MonsterInsights