Home / Uncategorized

Senin, 18 November 2024 - 09:16 WIB

Webinar Green Skilling: Tekankan Perhitungan Emisi Scope 1, 2, dan 3 untuk Perusahaan

Admin

LindungiHutan sukses menggelar webinar green skilling dengan mengundang Ghivarly Addarquthni, ESG Specialist dari East Ventures (12/11).

Semarang, 18 November 2024 – Webinar bertajuk “Simplifying Greenhouse Gas (GHG) Calculations and Reporting for Finance Professionals” sukses dilaksanakan pada Selasa, 12 November 2024 dengan menghadirkan Ghivarly Addarquthni, ESG Specialist East Ventures. 

Peserta Webinar Green Skilling LindungiHutan.

Dalam webinar ini, memberikan edukasi bagi para profesional terkait perhitungan emisi gas rumah kaca bagi perusahaan dalam mitigasi krisis iklim.

Menurut data Climate Watch tahun 2019, Indonesia menduduki posisi ke-8 dalam daftar 10 negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia dengan jumlah sebesar 1.002,4 metrik ton. Sebagian besar berasal dari sektor listrik dan panas bumi berbasis bahan bakar fosil. Data ini menggambarkan urgensi aksi lingkungan di Indonesia, mengingat sektor kehutanan belum termasuk dalam perhitungan emisi tersebut.

Baca Juga :  Order Grass Gummies ace pens pineapple express & THC Gummies Online

Sejak Perjanjian Paris tahun 2015, negara-negara di seluruh dunia telah berkomitmen untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5°C pada 2030. Ghivarly Addarquthni menekankan bahwa langkah dekarbonisasi di berbagai sektor, termasuk kontribusi dari perusahaan, sangat diperlukan agar Indonesia dapat berperan aktif dalam target pengurangan emisi global.

Pemaparan materi oleh Ghivarly Addarquthni.

Ghivarly juga membahas GHG Protocol, standar global yang menyediakan panduan bagi perusahaan untuk mengukur dan melaporkan emisinya. Standar ini mengategorikan emisi dalam tiga scope:

1. Scope 1: mencakup emisi langsung dari aktivitas perusahaan, seperti fasilitas dan transportasi perusahaan.

2. Scope 2: mencakup emisi dari energi yang digunakan oleh perusahaan.

3. Scope 3: mencakup emisi tidak langsung yang berasal dari rantai perusahaan, termasuk aktivitas hulu dan hilir.

Menurut Ghivarly, perusahaan diharapkan mampu menghitung emisi dalam scope 1 dan 2.

Baca Juga :  9TO9CARD AJAK ANDA SERU-SERUAN BARENG JASON HUSH PUPPIES DAN DAPATKAN DISKON MENARIK!

“Fokus utama perusahaan sekarang harus bisa menghitung scope 1 dan 2 dari emisinya masing-masing. Karena ini perhitungan dasar yang mudah dipahami,” ucap Ghivarly.

Ghivarly menjelaskan bahwa emisi dari scope 3 sering kali menyumbang hingga 75% dari total emisi perusahaan. Oleh sebab itu, penting untuk memasukkan dalam perhitungan meskipun cukup kompleks, karena mencakup perhitungan emisi perusahaan dari hulu ke hilir.

“Bahkan 75% dari total emisi yang mereka keluarkan datang dari scope 3. Walaupun cukup kompleks, namun ini perlu diperhitungkan karena kontribusinya signifikan,” ungkap Ghivarly. 

Ia juga mendorong perusahaan untuk melakukan perhitungan emisi scope 1 dan 2 secara bertahap dan konsisten dalam kurun waktu satu tahun. Bertujuan untuk mengoptimalkan peran sektor bisnis dalam mendukung target dekarbonisasi global.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Order Grass Gummies ace pens pineapple express & THC Gummies Online

Uncategorized

VRITIMES dan OntosenoNews.com Resmi Jalin Kerja Sama Strategis untuk Perluas Jangkauan Berita Digital

Uncategorized

Stablecoin Tembus $173 Miliar: USDT Masih Rajai Pasar Kripto!

Uncategorized

5 Inspirasi Fashion Tas untuk Back to School

Uncategorized

POLUTREE: Solusi Inovatif untuk Atasi Polusi Udara dan Emisi Karbon

Uncategorized

Cara Menghilangkan Benjolan di Leher Kiri

Uncategorized

Halo Robotics memperkenalkan Solusi Drone untuk Operasi SAR

Uncategorized

Игра Авиаклуб танцевать во слоты вдобавок танцевать ставки возьмите авиаспорт в Стране Казахстане
Verified by MonsterInsights