Home / Uncategorized

Jumat, 4 Oktober 2024 - 15:21 WIB

#ThinkwithHypefast: Hypefast Bagikan Kunci Local Brand Perluas Basis Pelanggan

Admin

Local Brand telah menjadi salah satu pilihan dan pertimbangan konsumen Tanah Air ketika berbelanja. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi Local Brand terhadap ekonomi Indonesia mencapai 61 persen dari Pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) negara. Namun dalam perkembangannya, ada sejumlah hal yang masih harus ditingkatkan oleh local brand, khususnya dalam memperluas basis pelanggan.

JAKARTA Local Brand telah menjadi salah satu pilihan dan pertimbangan
konsumen Tanah Air ketika berbelanja. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan
UKM, kontribusi Local Brand terhadap
ekonomi Indonesia mencapai 61 persen dari Pendapatan Produk Domestik Bruto
(PDB) negara. Namun dalam perkembangannya, ada sejumlah hal yang masih harus
ditingkatkan oleh local brand, khususnya dalam memperluas basis pelanggan.

Hal itu terungkap pada hasil riset terbaru dari Hypefast berjudul
“ThinkWithHypefast” pada bulan
September 2024. Sebagai informasi, Hypefast merupakan house of brand berbasis teknologi terbesar di Indonesia. Melalui
riset yang dilakukannya, Hypefast berupaya menyoroti soal preferensi konsumen
dalam memilih local brand serta
tantangan yang dihadapi local brands.

Hypefast menemukan
bahwa 90% responden telah berbelanja local
brand
pada 3 bulan terakhir. Pada saat bersamaan, 70% responden mengaku
secara aktif mencari
local brand ketika melakukan pembelian dengan 20% selalu memilih local brand, sementara sisanya masih
mempertimbangkan local brand.

Preferensi
Konsumen dalam Memilih Local Brand

Berdasarkan
kategori produk, fashion menjadi yang
paling populer lantaran dicari oleh 90% responden. Peringkat kedua ditempati
produk kecantikan seperti perawatan kulit dan kecantikan; disusul
produk alas kaki pada peringkat ketiga dengan masing-masing sebanyak 60% dan 50% responden.

Baca Juga :  Hisense Indonesia Telah Memproduksi Lokal 600.000 unit TV di tahun 2024

Achmad Alkatiri,
CEO dan Founder Hypefast mengatakan bahwa pelanggan mendapatkan informasi brand atau produk lokal paling banyak
berasal dari media sosial. Pilihan saluran belanja 98% responden ialah
loka pasar atau marketplace. Walaupun demikian, offline store juga masih menarik di mana 70%
responden mengatakan berbelanja secara luring masih menjadi pilihan yang
disukai.

Hypefast juga
menemukan bahwa hal paling signifikan pada local
brand
ialah kurangnya pengenalan brand.
Sebanyak 60% responden menyebut hal itu menjadi tantangan utama. Ketidaktahuan
konsumen itu kerap menimbulkan keraguan ketika memutuskan berbelanja. Berangkat
dari temuan ini, Hypefast menyoroti adanya masalah kepercayaan pada local brand
yang menjadi hambatan
bagi pelaku usaha
saat hendak memperluas basis pelanggan
mereka. Pernyataan ini yang juga didukung oleh 60% responden.

Harga yang Kompetitif dan Local Touch Menjadi Keunggulan

Achmad menuturkan, local brand punya keunggulan dari sisi harga yang menurut
85% responden lebih kompetitif. Selain itu, 49% responden menilai local brand lebih sesuai dengan
kebutuhan mereka.

Image

Dia menjelaskan hal ini disebabkan karena local brand dinilai lebih selaras dengan budaya,
selera dan tren masyarakat. Local brand lebih
mudah menyesuaikan diri dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan sesuai dengan
gaya hidup.

“Sentuhan lokal ini membantu
para pelaku usaha terhubung lebih baik dengan pelanggan
dengan cara yang sering kali tidak dapat dilakukan oleh brand global atau brand besar,”
jelasnya.

Baca Juga :  Промокод 1xbet на данный момент 2024 Получить промокод 1хБет безвозмездно возьмите ставку

Dengan memenuhi
preferensi dan menyelaraskan produk mereka sesuai
dengan keinginan konsumen, local brand di bawah naungan Hypefast
dapat berkembang dengan pesat.

Misalnya,
Nyonya Piyama dan Koze telah menyesuaikan ukuran pakaian dengan bentuk
tubuh konsumen lokal. Hal tersebut
yang kemudian menjadikan mereka sebagai top of mind
masyarakat Indonesia di kategorinya.

Di kategori
beauty, salah satu kunci
keberhasilan Luxcrime dapat bersaing adalah
dengan memperhatikan variasi shades
dan warna yang lebih inklusif. Luxcrime berusaha menciptakan produk yang
relevan untuk semua jenis kulit konsumen Indonesia, sesuatu yang sering
terlewatkan oleh brand internasional yang tidak sepenuhnya memahami kebutuhan
pasar lokal.

Kualitas yang Buruk dan Harga yang Terlalu Mahal Berpotensi Timbulkan Keraguan

Ketika memutuskan membeli produk, pelanggan mempertimbangkan kualitas, harga yang terjangkau dan keunikan produk. Praktik etis dan dukungan komunitas juga diapresiasi pelanggan. Faktor yang kerap menimbulkan keraguan dalam pembelian ialah kualitas yang buruk terutama jika harga terlalu mahal. Alasan lainnya ialah desain tiruan, layanan yang buruk dan kurang transparansi serta proses pembelian yang rumit.

“Dari sisi teknis, 45% responden berharap produk lokal bisa meningkatkan kualitasnya untuk dapat bersaing lebih baik lagi dengan produk internasional. Hal ini yang sebaiknya terus diprioritaskan oleh produsen lokal,” tutup Achmad Alkatiri.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Pinco Casino ᐉ Resmi Web dergisi Pinco Casino Interactive Pinko casino Türkiye

Uncategorized

Dibuka Presiden Joko Widodo, TEI ke-39 Momentum Dorong Ekspor dan Tingkatkan Daya Saing Produk

Pemerintahan

Kanwil Kemenkumham Kalbar Kegiatan Pendampingan Pengajuan Permohonan Kekayaan Intelektual

Hukum Dan Kriminal

Luar Biasa Personil Polres Melawi Melewati Jalan Berlumpur Menuju TPS

Uncategorized

Finest Totally free bindas baby xxx High definition Porno Movies Finest 4k Porn Site

Uncategorized

Automated Containers Make Organic Urban Farming Feasible

daerah

Disinyalir Korupsi, Oknum Ketua PPS Desa Sukamulya Gondol Puluhan Juta Rupiah

Uncategorized

POLUTREE: Solusi Inovatif untuk Atasi Polusi Udara dan Emisi Karbon
Verified by MonsterInsights