Sejak lama, Desa
Banyurip Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen menghadapi beberapa masalah
lingkungan. Salah satunya adalah tingginya ketergantungan pada komoditi jagung
dan tebu di sekitar kawasan hutan. Hal ini berdampak pada kurang terpeliharanya
tanaman produktif. Kurangnya perhatian masyarakat terhadap tumbuh kembang
tanaman produktif bukan tanpa sebab. Hal itu dilakukan agar tanaman produktif
tersebut tidak mengganggu pertumbuhan tanaman jagung dan tebu yang tumbuh di
area tersebut. Pertumbuhan tanaman produktif yang baik, dianggap mengancam pertumbuhan
tanaman jagung dan tebu yang ditanam petani.
Alhasil, kerusakan
tanaman pokok mengakibatkan sumber–sumber air mengering, sehingga menyebabkan
bagi hasil dari hasil tanaman pokok bagi penggarap rendah, dan membuat
ketersediaan rumput untuk ternak terbatas.
Ketua Badan Pengurus
Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan Surakarta, Sumino, SE mengatakan bahwa
solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah mengembalikan keseimbangan
ekosistem di kawasan hutan melalui program perhutanan sosial, sehingga dapat
mengembalikan fungsi ekologi, ekonomi dan sosial.
Secara ekologi, hutan
bisa menjadi wilayah menjadi resapan air dan memulihkan sumber – sumber air
yang selama ini mati, dan memulihkan sumber keragaman hayati untuk mendukung
kebutuhan masyarakat. Secara ekonomi masyarakat dapat mengambangkan komoditas
tanaman produksi yang dapat hidup
selaras dengan ekosistem hutan dan dapat menjadi sumber pendapatan. Secara
sosial kawasan hutan dapat menjadi pusat edukasi dan penelitian terkait
keragaman dan pengelolaan ekosistem hutan.
Tujuan-tujuan tersebut
diwujudkan melalui program perhutanan sosial yang sudah dijalankan. Maka itu,
untuk menyebarluaskan pembelajaran, dan mendapatkan dukungan dari para pihak,
LPTP bersama Yayasan KEHATI menggelar acara festival lingkungan bertajuk
Festival Wana Lestari. Selain sebagai ajang promosi, kegiatan ini diharapkan
dapat membangun kerja sama dari para
pemangku kepentingan yang hadir terkait strategi pengelolaan kawasan perhutanan
sosial berkelanjutan di Desa Banyurip.
Pada kesempatan yang
sama Direktur Program Yayasan KEHATI Dr. Rony Megawanto mengatakan bahwa sudah
saatnya bangsa Indonesia hidup harmonis dan selaras dengan alam alam. Hal ini
dimulai dari wilayah perdesaan, khususnya yang tinggal dekat dengan kawasan
hutan. Begitu pun dengan Desa Banyurip. Jika ekosistemnya rusak, maka yang
paling terkena dampaknya adalah masyarakat sekitar.
Hal ini pernah
dirasakan dengan mengeringnya sumber-sumber air yang mengakibatkan tingginya
pengeluaran masyarakat untuk membeli air bersih.
LPTP
bersama Yayasan KEHATI mengadakan Festival Wana Lestari kegiatan ini yang
dikoordinatori oleh Niken Prihartari kegiatan ini dilaksanakan di Balai
Kesenian Rakyat Desa Banyurip Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen (27/2).
Tujuannya yaitu untuk mempromosikan
praktik baik yang dilakukan masyarakat Desa Banyurip dalam mengembalikan tata
guna kawasan sesuai dengan fungsinya melalui kerja sama dengan seluruh pemangku
kepentingan pengelolaan kawasan perhutanan sosial.
Beberapa program perhutanan sosial yang sudah
dijalankan, antara lain pengembangan model pengelolaan perutanan sosial yang
dikelola dengan vegetasi multistrata, diversivikasi sumber pangan untuk mendukung ketahanan pangan dan pendapatan melalui
optimalisasi lahan pekarangan dan marginal dengan komoditas palawija,
umbi-umbian, tanaman obat, dan sayuran melalui pendekatan sekolah lapang;
peningkatan daya dukung pertanian melalui perbaikan manajemen unit pengolahan
pupuk organik dan pestisida alami; pengembangan industri rumah tangga makanan
olahan yang dikelola perempuan berbasis hasil hutan bukan kayu seperti
umbi-umbian koro-koroan dan buah-buahan; dan penguatan tata kelola kelembagaan
LMDH dalam mengelola organisasi, bisnis, jaringan, dan kawasan hutan secara
mandiri.
Selain itu, Festival Wana Lestari turut mempromosikan beberapa
hasil hutan bukan kayu yang diproduksi di kawasan hutan, seperti cabe jawa,
gula merah berbahan tebu, mangga red ivory, mangga kiojay, mangga Hong Guo Fei dan
juga sayuran dan tanaman pangan lain yang diproduksi dari perkarangan rumah,
antara lain produk olahan kacang sacha inchi dan olahannya (susu sachi, susu bubuk sachi, kacang oven sachi, minyak
sachi, cokelat sachi, teh sachi, sabun sachi), dan sayur hasil budi daya
pekarangan. Dalam pameran tersebut juga ditampilkan aneka olahan pangan
berbahan komoditas hasil panen masyarakat setempat.
Selain menambah penghasilan, sayur-mayur yang
dihasilkan dapat menjadi pemenuhan gizi keluarga.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir multistakeholder,
yaitu :
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Provinsi Jawa Tengah
2. Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Alam
Provinsi Jawa Tengah
3. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi
Jawa Tengah
4. Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa
Tengah
5. Dinas Koperasi usaha Kecil dan Menegah
Provinsi Jawa Tengah
6. Balai
Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) wilayah Jawa Tengah
7. Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDas)
Solo
8. Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo
(BBWS)
9. Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah
Wilayah X
10. Perum Perhutani KPH Surakarta
11. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan
perikanan Kabupaten Sragen
12. Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah,
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sragen
13. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sragen
14. Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan
Inovasi Daerah (Baperida) Kabupaten Sragen
15. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD)
Kabupaten Sragen
16. Perum Perhutani BKPH Tangen
17. Camat Kecamatan Jenar
18. Koramil Kecamatan Jenar
19. Polsek Kecamatan Jenar
20. UNS Fakultas Pertanian Prodi Pengelolaan Hutan
21. UNS Fakultas Pertanian Penyuluhan dan Komunikasi
Pertanian
22. Pemerintah Desa Banyurip
23. LMDH Banyurip Lestari Desa Banyurip
24. KUPS Kembang Pilang Desa Banyurip
25. KUPS Banyurip
Lestari I
26. KUPS Banyurip Lestari II
27. Pengelola lahan demplot/pesanggem
28. CV Abana Green Garden
29. Ketua LMDH
Wonolerso Desa Kadang sapi
30. Ketua LMDH Wonodadi Japoh
31. Ketua LMDH Sumber Rejeki I Desa Dawung
32. Ketua LMDH Dadi Mulyo Jenar
33. KTH Anting Putri Desa Ngepringan
34. KTH Wono Tirto Lestari Ngepringan
35. Ketua MMP Wono Asri Kecamatan Jenar
36. SMP Negeri 1 Jenar
37. SMP Negeri 2 Jenar
38. SMP Negeri 3 Satu Atap Jenar
39. SD Negeri Banyurip 1
40. Yayasan KEHATI
Artikel ini juga tayang di VRITIMES